Alhamdulillah, “Gardakota” Dideklarasikan di Depok

SEBUAH terobosan syiar Islam yang disebut “GARDAKOTA ” dideklarasikan di Masjid Ummul Quraa, Kalimulya, Cilodong, Depok, Jawa Barat.

Acara bertema “Membangun Peradaban Islam melalui Gerakan Shalat Jamaah, Dzikir, Tilawatil Qur’an, Dakwah, dan Hijrah” ini digelar dengan rangkaian mabit pada Rabu-Kamis, (30-31/12/2015).

Gardakota merupakan istilah khusus dari Gerakan Dakwah Komunitas Taqarrub, sebuah usaha para aktivis Muslim untuk melesatkan dakwah di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek), termasuk Tangerang.

Serangkaian acara yang diikuti ratusan orang itu, digelar “Lailatul Ijtima’” dan diskusi panel pada Rabu malam. Diskusi ini menghadirkan dua pembicara, yaitu mantan anggota DPD RI asal Kalimantan Timur Drs Nursyamsa Hadis dan Ketua Umum PP Syabab Hidayatullah Naspi Arsyad, Lc.

Keynote Speaker diskusi Asdar Majhari mengatakan, berdakwah di Ibukota bukan perkara mudah. Olehnya, dibutuhkan strategi khusus demi kelancaran dan kesuksesannya.

“Dakwah ini bagaikan bendera perang, dia akan berkibar megah menantang lawan, bahkan terkadang dia akan robek, kotor, kusam dan hampir jatuh ke tangan lawan,” ujar dai yang puluhan berdakwah di Ibukota ini.

Olehnya, lanjut Ketua DPW Hidayatullah Jabodebek itu,  para dai harus selalu menjaga bendera dakwah, hingga kelak dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Subhanahu Wata’ala.

Dakwah di Kali Ciliwung

Acara tersebut diisi pula dengan pencurahan gagasan Garda Kota oleh berbagai kalangan organisasi. Mewakili para pemuda, Suhardi, dalam curahannya sepakat dengan Asdar bahwa berdakwah di Jakarta dan sekitarnya butuh trik khusus.

Ketua Tim SARNAS Hidayatullah Syaharuddin menyampaikan, timnya akan berdakwah, di antaranya di kalangan pecinta alam.

Pihaknya akan melakukan pendekatan kepada para pemuda dan masyarakat di sekitar Kali Ciliwung, dari Bogor, Depok sampai masuk Jakarta.

“InsyaAllah itu akan menarik. Dengan nilai sosial insya Allah di dalamnya ada nilai dakwah. Misalnya melalui outbond dan arung jeram yg disangkutpautkan dengan dakwah,” paparnya.

Syuhail mewakili Pos Dai menguatkan bahwa Garda Kota harus digerakkan dengan tepat dan teratur sebagai ciri Islam.

“Permasalahan begitu banyak, umur kita terbatas dan waktu kita terbatas,” ujarnya.

Sementara itu, Abdul Aziz perwakilan Laznas BMH menegaskan, perlunya sinergi yang kuat antar komponen untuk kelancaran dakwah.

Saat ini, kata dia, BMH memiliki 12 ribu mitra kerja, donatur, binaan, serta sasaran pendanaan. “Mereka potensi untuk mensukseskan Garda Kota,” ujarnya.

Deklarasi tersebut merupakan rangkaian dari acara Musyawarah Daerah (Musda) Gabungan Hidayatullah Jabodebek. Untuk mensukseskan Garda Kota, musda ini menetapkan Ketua-ketua DPD ormas itu di Jakarta Pusat (Musawir), Jakarta Timur (Mahidin), Jakarta Selatan (Hanafi), Kota Bogor (Jailani), Kabupaten Bogor (Ahmad Sholeh), Depok (Fadli Usman), Kota Bekasi (Abdurrahman Noho), dan Kabupaten Bekasi (Hidayatullah).*

Sumber: Hidayatullah.com

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *