Hidayatullah Jabodebek “Mewujudkan Indonesia Bermartabat” dengan Rumah Qur’an
BEKASI - DPW Hidayatullah Jabodebek menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakewil) IV di Aula K.H. Noer Ali lantai 2, Islamic Center Bekasi, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (18/01/2019).Pembukaan Rakewil IV dirangkai dengan Tabligh Akbar bertema “Mewujudkan Indonesia Bermartabat dengan Peradaban Islam”.
Tabligh Akbar tersebut diisi oleh Ketua Umum DPP Hidayatullah Dr Nashirul Haq dan Sekjen MIUMI Ustadz Bachtiar Nasir (UBN). Nashirul sekaligus membuka secara rakerwil yang berlangsung hingga Ahad (20/01/2019).
Dalam penyampaiannya, Nashirul antara lain menyinggung soal kepemimpinan. “Kepemimpinan itu banyak ditentukan oleh yang namanya integritas,” ujarnya, termasuk ditentukan oleh amanah, kejujuran.
Terkait tema itu, Ketua DPW Jabodebek Asdar Majhari Taewang menargetkan cita-cita berdirinya rumah Qur’an Hidayatullah di wilayah Jabodebek tahun ini paling tidak 100 rumah.
“DPW Jabodebek tahun 2019 menargetkan 100 rumah Qur’an berdiri,” jelas Asdar dalam kegiatan itu.
Rumah Qur’an yang dibina DPW ini emang tidak hanya fokus pada hapalan belaka, melainkan juga fokus pada gerakan dakwah.
Untuk itu, setiap DPD harus mampu mengoptimalkan pesantren yang sudah ada, dalam membuka rumah Qur’an baru. Karena saat ini di setiap daerah kotamadya sudah ada pesantrennya.
“Secara organisasi di setiap kotamadya, kecamatan, Hidayatullah sudah ada DPD-nya. Sedangkan secara gerakan rumah dakwah, rumah Qur’an dan pesantren kecil atau besar diharapkan mampu bersinergi dengan DPD-nya masing-masing,” ujarnya.
Dengan demikian akan ada pergerakan dakwah yang terjadi secara masif terutama di Jakarta. “Sekian tahun akan ada kepengurusan gerakan dakwah yang itu akan bergerak signifikan, khususnya di Ibukota,” tambahnya.
Saat ini telah berdiri rumah Qur’an sebanyak 22 unit. “Rumah Qur’an dan rumah dakwah ini bisa menambahkan rumah Qur’an baru membuat cabang dua atau empat,” ujarnya.
Setiap rumah Qur’an, jumlah santrinya berbeda-beda, usianya juga demikian. “Selama ini rumah Qur’an santrinya bervariasi, ada yang sepuluh, dua puluh. Umurnya pun berbeda-beda. Nanti setelah satu tahun baru kita akan lakukan evaluasi,” tutupnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Radio Nada Komunikasi Utama, Andi Kosala mengajak Hidayatullah untuk bersinergi dengan program psikososial Dakta Media Network. Andi menyampaikan, Dakta hadir langsung ke lokasi bencana seperti, Lombok, Palu, dan tsunami Selat Sunda.
“Kami telah melakukan pelatihan terkait penangan bencana, langsung di Lombok dan terakhir di Jakarta. Mari, para santri khususnya, Insya Allah Dakta bantu latih menghadapi kebencanaan, khususnya agar siap menjadi relawan,” kata Andi dalam sambutannya.* Azim Ibnu Sufyan, Anggota PENA Jabodebek