Ketua DPW DKI: GNH Adalah Senjata Utama Kita


GARDAKOTA -- Semarak gelaran halal bihalal silaturrahim Syawal 1444 berlangsung di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah, Jln Kalimulya, Kebon Duren, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, Ahad, 17 Syawal 1444 (7/5/2023).

Kegiatan digelar kerjasama antara Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta ini, menghadirkan narasumber Ketua Umum DPP Hidayatullah Ust. Dr. H. Nashirul Haq, MA.

Ketua DPW DKI Jakarta, Ustadz Muhammad Isnaeni dalam sambutannya menjelaskan salah satu kunci besar dalam gerakan dakwah di kota ialah penguatan gerakan nawafhil Hidayatullah (GNH). 

Selain itu Isnaeni juga mengajak untuk terus meningkatkan capaian-capaian yang lebih baik lagi dalam menyebarkan gerakan dakwah sebagaimana dilakukan para pendahulu Hidayatullah.

"Sebagai generasi pelanjut Hidayatullah sudah sepantasnya kita memastikan adanya lompatan gerakan kebaikan yang tinggi sebagimana yang dilakukan para pendahulu Hidayatullah sebelumnya" terang Isnaeni.

"Para pendahulu kita telah membuat konsep GNH sebagai bentuk gerakan kebaikan yang telah kompleks. Sebagai Kader Hidayatullah melakukan dakwah fardiyah sebagai salah satu dari GNH merupakan senjata utama kita dalam berdakwah " jelas Isnaeni. 

Pada momen yang sama, Ketua Umum DPP Hidayatullah Ust. Dr. H. Nashirul Haq, MA, dalam sambutannya mengatakan pada bulan Ramadhan lalu tema yang diangkat Hidayatullah adalah “al mubadarah al musara’ah wal musabaqah”. Yakni, visi Ramadhan untuk bersegera, bergegas, dan berkompetisi dalam ibadah untuk meraih kualitas Ramadhan terbaik.

“Pada bulan Ramadhan tema kita adalah al mubadarah al musara’ah wal musabaqah. Bersegera, bergegas, dan berkompetisi dalam melakukan ibadah dan amal saleh,” ucapnya.

Nashirul juga menjelaskan Ia menyampaikan keutamaan ibadah yang dilakukan secara berkelanjutan kendatipun kuantitasnya sedikit, namun dengan konsistensi ia akan menjadi dahsyat.

“Apapun yang kita lakukan secara konsisten itu pasti dahsyat dan bahkan itu lebih baik dibandingkan kebaikan yang dilakukan hanya sesekali tetapi kuantitasnya banyak. Sepakat ulama bahwa amalan yang kontinyu meskipun sederhana itu lebih baik dibandingkan dengan amalan besar namun hanya dilakukan sesekali,” katanya

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *