Rakerwil III Hidayatullah DKI Jakarta, Hadirkan Seminar Peradaban Terkait Tahun Politik 2024
GARDAKOTA -- DPW Hidayatullah DKI Jakarta laksanakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) ke III pada Jum’at (5/1/2024) lalu di Gedung Dakwah PP Hidayatullah Jakarta. Selain Rakerwil DPW Hidayatullah itu juga selenggarakan seminar peradaban terkait sikap ormas Islam menghadapi tahun politik 2024.Ketua DPW Hidayatullah DKI Jakarta, Muhammad Isnaini mengatakan, menghadapi pemilu 2024 mendatang, sikap ummat Islam terbagi tiga, pertama sikap optimis, kedua sikap pesimis dan ketiga sikap apatis.
“Ummat yang optimis adalah sikap yang menginginkan perubahan, makna perubahan tetap melanjutkan mana program yang dianggap baik untuk masyarakat. Namun yang terpenting adalah bagaimana menciptakan program-program yang memiliki asas keadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat di atas segala-galanya.”
“Pesimis disebabkan ummat Islam saat ini merasakan bahwa pemilu yang dilaksanakan 5 tahun sekali ini, tidak akan berjalan dengan jujur dan adil. Sebab dari awal telah terjadi kecurangan demi kecurangan namun tidak ada tindakan sama sekali.”
“Sementara ummat Islam yang apatis memandang sudah tidak ada gunanya dilaksanakan pemilu, sebab sudah diketahui siapa pemenangnya. Sikap ummat Islam yang apatis ini akan menimbulkan resiko besar untuk golput, tidak menggunakan hak suaranya di pemilu yang akan datang,” kata Ismaini pada materi yang ia sampaikan di seminar tersebut.
Kegiatan seminar peradaban itu kata Ismaini, selain dirinya didaulat sebagai pembawa materi, juga ada Taufan Bakri, M,Si dari Kesbangpol Pemprov DKI Jakarta serta ketua DPW Al Washliyah DKI Jakarta, Hendra Gunawan Thahir yang juga merupakan salah satu ketua presidium Majelis Ormas Islam (MOI) DKI Jakarta.
Ketua DPW Hidayatullah ini berharap agar ummat Islam tetap optimis pada pemilu 2024 nanti. ‘Jangan sampai ada yang golput tidak menggunakan hak suaranya,”ujarnya.
Sementara Hendra Gunawan Thahir disesi itu mengatakan, ummat Islam saat ini belum sepenuhnya menikmati hasil alam yang melimpah ruah, disebabkan ada pihak-pihak yang mensetting itu semua. Padahal kata dia, ummat Islam lah yang layak menikmati, sebab ummat Islam yang berjuang memerdekakan bangsa ini.